Tuesday, 24 November 2015

Tak ada waktu yang terbuang  sia-sia bagi seorang muslim yang beriman. Mari kita perhatikan. Ia memulai harinya di sepertiga malam terakhir, ia bermunajat padaNYA di waktu yang penuh barokah itu. Karena ia percaya, kebahagiaan para penghuni surga dimulai dari situ. Ia juga termasuk orang-orang yang lambungnya jauh dari tempat tidur, sesuai dengan apa yang di firmankan oleh tuhanNYA.
Selepas itu, ia gunakan pula sisa-sisa waktu yang penuh barokah itu, ia buka kitabNYA dan mulai mentaddaburi ayat-ayatNYA. Ketika adzan subuh telah berkumandang, ia usaikan semua itu. Ia menuju masjid untuk penuhi panggilanNYA. Tak lupa ia tunaikan dua rokaat yang lebih baik dari dunia seisinya. Ya, dua rokaat sholat sunnah fajar. Rangkaian ibadah pagi itu pun telah ia tunaikan. Ia pun kembai ke rumahnya. Ia tak langsung menuju tempat tidurnya, untuk membayar rasa kantuk yang telah ia habiskan pagi tadi. Apa yang ia lakukan? Ia ambil Al-qur'an atau kitab hadits untu di hafalnya. Karena ia tau, saat itulah waktu yang paling mudah untuk mengisi otak dengan hafalan-hafalan. Ia pun larut dalam keasyikan mengulang-ulang firmanNYA atau perkataan mulia sang rosul. Karena ia percaya, semua itu kan bermanfaat baginya di masa yang akan datang.
Sang raja pagi pun sudah menyingsing di ufuk timur. Waktunya untuk menyudahi keasyikan itu. Sekarang adalah waktunya untuk mempersiapkan diri untuk urusan dunia nya. Tak ada yang salah, dan ini adalah fitrah nya sebagai manusia. Ia pun sibuk dengan urusanya pagi itu. Mandi, sarapan, persiapan ke kantor/ke sekolah. Dan kembali, ia tak lupa tunaikan dua rokaat yang penuh barokah, sholat sunnah duha.
Saat ia di kantor/sekolah/tempat kerjanya, ia tunaikan seluruh hak dan kewajibanya sebagai apa yang posisikan sekarang. Perkataanya ringkas, penuh makna, dan seadanya. Perilakunya pun menampakan bahwa ia adalah seorang muslim. Dan benar bahwa ia memang seorang muslim yang taat. Ia tak melupakan satupun kewajibanya kala itu. Sholat duhur dan sholat ashar. Lengkap dengan nawafilnya.
Saat raja siang telah menyingsing di ufuk barat, waktunya ia kembali ke keluarganya. Manusiawi, ia pun beristirahat, bercanda, bercengkrama dengan keluarganya. Pemandangan yang indah.
Saat malam datang, ia lah orang yang paling pertama di shaf waktu sholat. Ia ikuti kajian-kajian ilmu. Karena baginya, ilmulah yang menjaganya selama ini.
Subhanallah, hari yang penuh barokah.. Baarakallah..

3 comments:

  1. Nice Diq! Lanjutkan yaa! Jangan lupa tinggalkan jejak di blog saya juga hehe

    ReplyDelete
  2. Harusnya Tuhan-nya bukan TuhanNya.
    Karena "-Nya" di sini untuk makhluk.

    ReplyDelete